Minggu, 20 Oktober 2013

contoh proposal workshop "peluang



HALAMAN PENGESAHAN

Proposal dengan judul PAPAN PENENTUAN PELUANG 20 WARNA (Panen Uang 20 Warna) ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada :

Hari                 :
Tanggal           :









                                                                          Surakarta,…………...
Pembimbing I                                                   Pembimbingn II


Adi Nurcahyo                                                 Ikhsan Dwi S, S.Pd
NIP. 131283257

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan matematika dalam kenyataan masih membuat siswa sulit untuk memahami dan mempelajari materi pelajaran, namun sebagai seorang calon guru atau guru yang sudah masuk di dalam dunia pendidikan  harus memahami betul bagaimana siswa dapat memahami dengan mudah pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam hal ini, media pembelajaran sangat berperan penting dalam pembelajaran matematika terutama bagi siswa yang sulit dalam menerima pembelajaran atau siswa yang lemah dalam menyerap materi ajar, namun tidak sedikit pula siswa yang belum mengerti dan sulit memahami meski sudah menggunakan media dalam mengulas soal pembelajaran, tugas guru sebagai seorang yang harus membimbing siswadan menjelaskan.
Prestasi belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor-faktor tersebut tentunya berkaitan dengan tujuan diajarkannya matematika disekolah dan peranannya (suherman, 2001 :59). karena pada dasarnya setiap tujuan itu baik maka penjabarannya juga mengacu pada matematika  itu sendiri antara lain faktor dari guru, buku panduan, kurikulum yang digunakan, proses belajar, metode serta media yang dipakai, faktor keluarga serta lingkungan.
Pemberian alat peraga untuk para siswa sangat di perlukan untuk menunjang siswa dalam belajar dan berusaha menemukan pemecahan masalah. Materi ajar matematika yang sulit membuat siswa sering bosan dan malas mengerjakan. Dengan adanya alat peraga ini dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa.
Dari bebrapa latar belakang di atas mengenai masalah kesulitan siswa terhadap pemahaman pelajaran matematika maka kami membuat alat peraga dengan judul “PANEN UANG 20 WARNA” yang dapat digunakan pada mata pelajaran matematika materi peluang kelas IX semester genap.
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah.
1.      Bagaimana cara pembuatan alat peraga bola roda warna untuk materi peluang?
2.      Bagaimana cara menggunakan alat peraga bola roda warna agar dapat dipahami dan memotivasi siswa?
C.    Tujuan Pembuatan Alat
Membantu siswa kelas IX semester genap dalam memahami materi peluang dan menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan peluang,dan dapat melihat peningkatan siswa setelah belajar dengan menggunakan alat peraga bola roda warna.
D.    Manfaat Pembuatan Alat
Manfaat alat peraga bola roda warna bagi siswa, guru, dan sekolah antara lain :
1.         Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika terutama pada peningkatan mutu belajar dan kemudahan pemahaman.
2.         Manfaat Praktis
a.          Bagi guru
1)      Membantu guru dalam meningkatkan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar.
2)      Membantu guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan alat peraga bola roda warna
b.         Bagi siswa
1)      Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran matematika.
2)      Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
3)      Siswa lebih termotivasi dan berminat dalam mengikuti proses pembelajaran.
c.          Bagi sekolah
Bagi sekolah penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika.




BAB II
LANDASAN TEORI

A.    KAJIAN TEORI
Matematika merupakan bidang studi yang memerlukan pemikiran, pemahaman, dan latihan latihan soal. Untuk itu anak harus memperoleh bimbingan belajar matematika secara khusus dari orang tua. Bimbingan belajar dapat berupa penyediaan fasilitas belajar yang memadai, misalnya : alat peraga sesuai kebutuhan siswa, guru mampu menerangkan dengan alat tersebut,pemberian solusi atas pemecahan masalah dalam belajar matematika, disamping itu guru perlu memberikan semangat dan dorongan pada siswa.
1.      Percobaan Statistika, Titik Sampel, Ruang Sampel, dan Kejadian
Pada percobaan pelemparan sebuah mata uang logam, hasil yang dapat terjadi adalah muncul angka (A) atau gambar (G). Selanjutnya apabila semua hasil percobaan yang mungkin terjadi dihimpun dalam suatu himpunan;  yaitu S, maka himpunan tersebut dapat dituliskan S = { A, G}. Himpunan S ini biasa disebut dengan ruang sampel, sedangkan anggota-anggota himpunan yaitu A dan G biasa disebut sebagai titik-titik sampel. Peristiwa munculnya angka atau gambar pada percobaan pengetosan mata uang disebut dengan kejadian.
Coba kamu lemparkan sekeping uang logam. Dapatkah kamu memastikan sisi mana yang akan muncul? Tentu saja tidak, bukan? Kamu hanya mengetahui sisi yang mungkin muncul adalah salah satu dari sisi angka atau gambar. Pelemparan sekeping uang logam merupakan salah satu contoh kejadian acak.
Contoh perobaan statistika
a.    Siapkan sebuah dadu, sebuah wadah, lima bola merah, dan lima bola kuning.
b.   Lemparkan dadu tersebut. Dapatkah kamu menentukan muka dadu yang akan muncul?
c.    Masukan lima bola merah dan lima bola kuning ke dalam wadah. Aduklah bola-bola tersebut. Kemudian, tutup matamu dan ambillah satu bola. Dapatkah kamu menentukan warna bola yang terambil?
d.   Ulangi percobaan nomor 3. Kali ini, lakukan tanpa menutup mata. Dapatkah kamu menentukan warna bola yang terambil?
#Ruang sampel : himpunan semua hasil percobaan yang mungkin terjadi
#Titik sampel : anggota ruang sampel
#Kejadian : himpunan bagian dari ruang sampel
#Kejadian Acak : kejadian yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya hasil yang terjadi
#Percobaan Statistika : percobaan yang dilakukan untuk mengamati suatu kejadian
2.      Frekuensi Relatif dan Peluang Suatu Kejadian
Pada bagian ini, kamu akan belajar tentang cara menghitung peluang dengan pendekatan frekuensi relatif. Ambillah sekeping uang logam, kemudian lakukan percobaan statistika, yaitu melempar uang logam tersebut sebanyak 20 kali. Misalnya, muncul sisi angka sebanyak 11 kali. Perban dingan banyak kejadian munculnya angka dan banyak pelemparan adalah 11/20. Nilai ini dinamakan frekuensi relatif munculnya angka.
Uraian tersebut menggambarkan rumus frekuensi relatif munculnya suatu kejadian yang diamati, yaitu sebagai berikut.
Frekuensi relatif (fr) munculnya kejadian K dirumuskan sebagai berikut.
3.      Menyusun Ruang Sampel dengan Cara Mendaftar
Pada pelemparan tiga mata uang logam sekaligus, misalkan muncul sisi angka (A) pada mata uang pertama, muncul sisi gambar (G) pada mata uang kedua, dan muncul sisi angka (A) pada mata uang ketiga. Kejadian ini dapat ditulis AGA. Kejadian lain yang mungkin dari pelemparan tiga mata uang sekaligus adalah AAA, AGG, dan GGG. Jika ruang sampelnya kamu tuliskan dengan cara mendaftar, diperoleh S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} sehingga n(S) = 8.
4.      Menyusun Ruang Sampel dengan Menggunakan Diagram Pohon
Cara lain yang dapat digunakan untuk menuliskan anggota ruang sampel adalah menggunakan diagram pohon. Amati kembali kasus pelemparan tiga mata uang sekaligus. Sekarang, kamu akan mencoba me nyusun ruang sampelnya dengan menggunakan diagram pohon.
Untuk mata uang pertama, kejadian yang mungkin adalah munculnya sisi angka (A) atau gambar (G). Diagramnya dapat kamu buat seperti pada gambar berikut.






                                                (gambar belum tersedia.................)



Diagram pohon kejadian untuk pelemparan tiga mata uang tampak seperti gambar diatas. Berdasarkan diagram pohon tersebut, dapat ditentukan ruang sampel nya, yaitu S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}.
5.      Menyusun Ruang Sampel dengan Cara Mem buat Tabel
Pada percobaan melemparkan dua dadu sekaligus, misalnya muncul muka dadu bernomor 2 pada dadu pertama dan muka dadu bernomor 3 pada dadu kedua. Kejadian ini dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan, yaitu (2, 3). Jika muncul muka dadu bernomor 5 pada dadu pertama dan muka dadu bernomor 1 pada dadu kedua, bagaimana menyatakan kejadian itu sebagai pasangan berurutan?
Ruang sampel dari percobaan melempar dua dadu sekaligus dapat disusun dengan cara membuat tabel seperti berikut.
Dadu ke-1        Dadu ke-2
1          2          3          4          5          6
1          (1,1)     (1,2)     (1,3)     (1,4)     (1,5)     (1,6)
2          (2,1)     (2,2)     (2,3)     (2,4)     (2,5)     (2,6)
3          (3,1)     (3,2)     (3,3)     (3,4)     (3,5)     (3,6)
4          (4,1)     (4,2)     (4,3)     (4,4)     (4,5)     (4,6)
5          (5,1)     (5,2)     (5,3)     (5,4)     (5,5)     (5,6)
6          (6,1)     (6,2)     (6,3)     (6,4)     (6,5)     (6,6)

Pada tabel tersebut dapat dilihat terdapat 36 titik sampel sehingga n(S) = 36.
6.      Nilai Peluang Secara Teoritis



Nilai kemungkinan dapat ditulis dalam bentuk notasi atau rumus:

keterangan
P (A) = nilai kemungkinan / peluang / probabilitas terjadinya A
n(A) = banyaknya anggota A
n (S) = banyaknya anggota ruang sampel
Dengan menggunakan rumus diatas, kita dapat mengerjakan soal – soal peluang dengan lebih sederhana dan singkat. Berapa kisaran nilai P (A)? Untuk mengetahuinya Perhatikan contoh berikut :
Dalam satu kotak terdapat 3 kelereng biru, 4 kelereng merah, dan 5 kelereng kuning. n (S) = 3 + 4 + 5 = 12
A = kejadian terambilnya kelereng biru
B = kejadian terambilnya kelereng merah
C = kejadian terambilnya kelereng kuning
n (A) = 2, n (B) = 4, dan n (C) = 5
Jika diambil secara acak maka:

.
.
B.     PENERAPAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Hubungan alat peraga bola roda warna dengan pelajaran matematika yaitu pada materi peluang kelas IX semester genap. Pada kesehariannya seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran matematika materi peluang hanya disampaikan secara konvensional dalam pemberian soal dan pembahasan contoh.
Materi peluang memiliki beberapa rumus antara lain mencari nilai kemungkinan, frekuensi nisbi dan lain sebagainya, maka dari itu alat peraga ini sangat befungsi dan di gunakan sebagai media dan alat peraga.
Bola roda warna ini dapat diaplikasikan pada materi peluang  karena pada alat peraga ini terdapat beberapa lubang yang terdiri dari beberapa warna, yang kemudian dapat dilempar bola pimpong sebagai percobaan.  Sehingga dapat di peroleh data dari percobaan yang dilakukan, dan kemudian dapat  dicari berapa peluangnya dengan menggunakan rumus peluang.



BAB III
METODE PMBUATAN ALAT PERAGA
A.    BENTUK ALAT PERAGA


B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat :
Gergaji Besi
Papan melamin 100x80x0.5 cm
Mistar (penggaris kayu) 1 m
Spidol Marker Permanen Hitam 2 biji
Spidol Marker Permanen Biru dan Merah @1
Cuter
Gunting
Kuas Kecil 4 biji
Bor Besi


2.      Bahan :
1.      Lem Kastol
2.      Dobletip
3.      Karton
4.      Cat Besi 4 warna
5.      Triplek

C.    ESTIMASI DANA
D.    PROSEDUR PEMBUATAN
Adapun pembuatan Panen Uang 20 Warna ini, pertama siapkan semua bahan yang dibutuhkan, antara lain ....

E.     CARA PENGGUNAAN





BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

B.     SARAN
Dengan adanya pembuatan alat peraga ini diharapkan :
1.      Bagi Siswa
·         Lebih aktif dalam menggunakan alat peraga yang telah dibuat.
·         Lebih kreatif cara belajarnya.
·         Mudah dalam menghitung peluang.
2.      Bagi Guru
·         Membantu siswa dalam memahami penggunaan alat peraga.
·         Sering menggunakan alat peraga sebagai perantara mengajar.
·         Mengawasi siswa dalam pemakaian alat peraga.
·         Mampu berkreativitas dalam mengembangkan pembuatan alat peraga.
3.      Bagi Sekolah
·         Menyediakan alat peraga untuk menunjang proses belajar mengajar.
·         Menyediakan sarana dan prasarana dalam penggunaan alat peraga pada praktikum.
·         Memberi kesempatan guru dalam berpartisipasi dalam pembuatan alat peraga.
DAFTAR PUSTAKA
Sudadi, Waluya, dkk. 2006. Matematika Untuk SMP kelas IX. Jakarta: Graha Pustaka.
Asrifa. 2007. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Alat Peraga Terhadap Prestasi Belajar. Surakarta: UMS.
Rudi Heri S, Fajar, dkk. 2009. Proposal Workshop. Surakarta: UMS.
Suherman, herman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA universitas pendidikan indonesia.


LAMPIRAN
1.      Biodata Ketua serta Anggota Kelompok:
a.       Biodata ketua
1)      Nama                                 :
2)      Tempat/ tanggal lahir        :
3)      Alamat                              :
4)      Hobi                                  :
b.      Biodata Anggota 1
1)      Nama                                 :
2)      Tempat/ tanggal lahir        :
3)      Alamat                              :
4)      Hobi                                  :
c.       Biodata Anggota 2
1)      Nama                                 :
2)      Tempat/ tanggal lahir        :
3)      Alamat                              :
4)      Hobi                                  :  
d.      Biodata Anggota 3
1)      Nama                                 :  
2)      Tempat/ tanggal lahir        :
3)      Alamat                              :
4)      Hobi                                  :
e.       Biodata Anggota 4
1)      Nama                                 :
2)      Tempat/ tanggal lahir        :
3)      Alamat                              :
4)      Hobi                                  :

2.      Biodata Dosen Pendamping
Pendamping 1
a.       Nama                                 : Adi Priyogo
b.      Tempat/tanggal lahir         :
c.       Alamat                              :
d.      Hobi                                  :
Pendamping 2
a.       Nama                                 : Ikhsan
b.      Tempat/tanggal lahir         :
c.       Alamat                              :
d.      Hobi                                  :

3.      Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan




4.      Bukti Obserasi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar